Selasa, 21 April 2015

Diari Fotografi II: Perpustakaan UI

Aku pernah memasuki perpustakaan UI. Oke, sebagian besar mahasiswa pernah. Tapi siapa yang pernah memasuki perpustakaan UI saat masih berupa rangka struktur bangunan? Yep, aku pernah. Saat itu dalam rangka mengikuti lomba fotografi tentang konstruksi. Untuk masuk ke situ harus minta izin ke Direktorat Umum dan Fasilitas. Kalau ada yang tahu struktur garis bangunan yang melengkung dari bawah ke atas, aku dulu pernah naik sampai situ.


Suatu sore di bulan Mei 2011, aku masih berada di kantor. Saat itu aku menjadi kontributor berita untuk majalah di kantor. Aku dengar bahwa nanti akan ada pemotretan gedung PAU dan perpustakaan. Karena sedang di dalam gedung, aku nggak terpikir akan seperti apa ketika gedung PAU dan perpustakaan menyala lampunya. Setelah langit mulai gelap, aku pulang melewati samping balairung. Aku baru menyadari bahwa aku melewati kesempatan memotret ikon baru UI di saat blue hour (saat matahari baru tenggelam dan langit berwarna biru). Tapi kondisi pencahayaan masih bagus, lampu-lampu bangunan masih menyala.

Aku buru-buru menuju kos, ambil kamera, tripod, kemudian kembali ke kampus. Aku ambil lokasi di pinggir sisi Timur Situ Kenanga - di lokasi yang sekarang ada bangunan mangkrak, belum selesai dibangun. Pencahayaan lampu-lampu masih sama. Meski sudah lewat momen senja, tapi sebagai gantinya langit malam yang cerah dengan sedikit awan yang terhembus angin sepoi. Aku pasang tripod, menentukan eksposur, mengatur timer. Klik.


Sama dengan yang di jembatan TekSas, aku nggak pernah mendapat pencahayaan seperti ini lagi. Lampu-lampu gedung itu nggak akan dinyalakan sepenuhnya, kecuali ada kepentingan khusus seperti saat akan dilakukan pemotretan ini. Terakhir kali aku lewat sini saat malam hari, beberapa lampu jalan nggak menyala. Syukurlah dulu sempat memotret.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar