Minggu, 10 Juli 2011

Nostalgia Asrama Kampus

Awal bulan lalu, sehari sebelum berangkat ke Bali, aku sempat bernostalgia dengan asrama kampusku. Dulu aku tinggal di sana selama 4 semester pertama kuliah. Sebelumnya aku beberapa kali kemari, tapi cuma di kantin. Rasa-rasanya udah lama sekali nggak kemari. Nggak banyak perubahan, tapi sayangnya makin terlihat kurang terawat. Bukan karena nggak ada petugas kebersihannya, cuma terlihat makin gelap aja, perawatan fasilitasnya kurang baik. Dulu, gedung yang aku tempati masih baru, mulai dipakai sejak angkatanku. Jadi, saat itu fasilitasnya masih bagus. Sayang, baru beberapa tahun keadaan fasilitasnya udah kurang baik.
Ruang di gedung G2 lantai 1.
















Aku pergi ke kamarku di asrama dulu. Letaknya di gedung G 2 lantai 1, dekat tangga dan meja ping pong. Kalau ada orang di dalam kamar aku ingin masuk dan kenalan sekalian dengan penghuni baru. Ternyata nggak ada orang. Akhirnya aku pergi ke luar gedung, lalu mengintip isi kamar dari jendela. Sepertinya kok nggak ada penghuninya, atau mungkin udah pindah. Senang bisa melihat keadaan kamar terlihat bersih, rapi, dan masih bagus fasilitasnya seperti terakhir kali aku tempati.
Dulu aku sekamar dengan Rahardhika (Dika) dan Oman. Dika kuliah jurusan Sosiologi, Oman Kesejahteraan Sosial. Aku nggak tahu kabar, Oman. Jarang sekali aku bertemu di kampus. Kalau Dika, aku masih sering ketemu. Aku dan dia juga sama-sama penerima beasiswa Goodwill. Dia makin banyak prestasinya. Terakhir kali, dia jadi mahasiswa berprestasi FISIP tahun ini. Sebagai temannya aku ikut merasa bangga.
Kamar dan tempat tidurku dulu di asrama.






















Aku sempatkan juga melongok kamar mandi. Di sana ada beberapa kamar mandi dan wc - sayang, seperti waktu aku masih di asrama - beberapa rusak pintunya, pun keran airnya. Jadi, cuma beberapa aja yang bisa dipakai. Di situ juga ada tempat untuk nyuci pakaian, nyuci piring, dan wastafel. Sewaktu di asrama, aku sering nycuci pakaianku sendiri, cuma waktu nggak sempat aku pakai jasa laundry asrama. Kalau pagi, penghuni asrama musti mengantri untuk mandi karena di tiap lorong jumlah kamar mandi hanya enam, wc empat, ditambah beberapa rusak pintunya, atau keran airnya. Cara mengakalinya dengan pergi ke kamar mandi lorong lain, kalau-kalau sepi.
Tempat mencuci pakaian.






































Selain kamar mandi, ada mushola juga di tiap lorong. Keadaan mushola di lorong kamarku masih sama, nggak ada perubahan signifikan selain semacam lembaraan-lembaran informasi di dinding.
Mushola G2 lantai 1













Setelah jalan-jalan sebentar di lorong asramaku, aku istirahat sebentar di halaman gedung asramaku. Kebetulan ada beberapa kucing di sekitar situ. Aku kumpulin mereka di halaman terus aku biarin mereka main bareng.















Cukuplah nostalgianya. Kapan-kapan lagi semoga bisa berkunjung kemari.