Minggu, 24 Mei 2015

Stasiun Nambo, Ujung Rute KRL Lainnya di Bogor

"Stasiun Nambo itu setelah tol atau sebelum tol, pak?"
"Setelah tol, mas, masih lurus." Jawab petugas stasiun.
Menarik. Selama ini aku baru pernah sampai tol Bogor-Jakarta, belum pernah lebih dari itu.
Satu setengah bulan sejak jalur Nambo - Duri diaktifkan lagi, aku baru sempat pergi ke stasiun itu. Setelah ada kegiatan di Depok, aku sempatkan pergi ke sana, naik kereta Duri - Nambo sekitar jam 3 sore. Perjalanan hanya butuh sekitar 35 menit.

Dari perkotaan,
lalu perumahan,
lanjut ke perkampungan,
sedikit sawah di kiri dan kanan,
kemudian berujung pada perbukitan yang kering.



Ternyata, stasiun Nambo dekat dengan pabrik Indocement, bahkan bangunan tempat loading semen ke kereta api barang hampir bersebelahan dengan stasiun Nambo. Lingkungannya pun masih asri, banyak pohon besar di sekitar stasiun. Tampak rindang, sedikit kontras dengan lingkungan pabrik di sekitarnya.



Fasilitasnya cukup memadai, meskipun kecil. Lahan parkir luas (tapi kelihatannya belum ada layanan parkir). Ada tiga gate untuk keluar masuk penumpang. Toilet pun tersedia dan bersih. Cukup memadai untuk melayani penumpang yang belum banyak jumlahnya.


Apakah stasiun ini menjadi ujung rel kereta api? Kelihatannya tidak. Menurut sumber di internet, jalur ini direncanakan dari Parung Panjang sampai Cikarang, namun terhenti karena krisis ekonomi tahun 1998. Mungkin (dan semoga) jalur kereta rel listrik (krl) dapat diperpanjang hingga ke sana, dan dibangun double track.